KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SAINS
Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah “Filsafat Pendidikan”
Dosen Penyaji : Dra.
Lilis Madyawati
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
S1
– PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN
AKADEMIK 2012/2013
i
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul.......................................................................................................i
Motto....................................................................................................................ii
Kata
Pengantar.....................................................................................................iii
Daftar
Isi..............................................................................................................iv
BAB
I
PENDAHULUAN...................................................................................1
A.
Latar Belakang
Masalah.......................................................................1
B.
Tujuan Penyusunan
Makalah...............................................................2
C.
Perumusan
Masalah..............................................................................2
D.
Batasan Masalah...................................................................................2
E. Sistematika
Penyusunan Makalah........................................................3
BAB
II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A.
Definisi Sains
(Pengetahuan)................................................................4
B.
Karakteristik
Sains................................................................................5
C.
Ruang Lingkup
Sains............................................................................6
D. Kelebihan
dan Kekurangan Sains.........................................................8
BAB
III
PENUTUP.............................................................................................11
A.
Kesimpulan............................................................................................11
B. Saran......................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................12
iv
MOTTO
“Perkataan yang baik
dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan cercaan. Alloh
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Q.S Al Baqaroh : 263)
“Sesuatu yang
ditinggalkan (didermakan) seseorang didunia karena ikhlas kepada-Nya, maka
Alloh akan memberinya sesuatu yang lebih baik diakhirat nanti.”
“Bertetangga yang baik
bukanlah jika kamu tidak pernah menyakiti tetanggamu, akan tetapi bertetangga
yang baik adalah yang selalu bersabar menghadapi sikap tetangga yang
menyakitimu.” (Mutiara perkataan Asy Sya’bi; Ibny Abdullah bin Syaharil bin
Abdu Asy Sya’bi Abu Amr Al Kufi)
“Orang yang banyak
mengingat kematian akan lebih mulia dengan 3 hal : segera bertobat, hati yang
qonaah, dan semangat dalam ibadah. Adapun orang yang lupa dan mengingat
kematian akan tertimpa 3 hal : menunda tobat, tidak pernah ridho dengan
penghidupan, serta malas dalam beribadah.” (Ad Dagag)
“Sesungguhnya Alloh SWT
akan mengangkat derajat sebagian kaum dengan ilmu atau Al Quran dan menghinakan
sebagian yang lain dengannya pula.” (Al-A’Masy; Sulaiman bin mihran)
ii
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Segala puji dan rasa
syukur kehadirat Alloh SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami sehingga terselesaikannya tugas makalah “Filsafat Pendidikan” yang
ditugaskan oleh Dosen Penyaji Materi Ibu Dra. Lilis Madyawati, M. Si.
Dengan adanya tugas makalah ini, kami
merasa termotivasi untuk belajar dan menambah wawasan maupun pengetahuan
tentang materi kuliah yang bisa kami ambil dari sumber buku maupun referensi
lainnya.
Hakikat hidup selain ibadah adalah
mengejar impian dancita-cita. Dengan impian dan cita-cita seseorang memiliki
semangat. Bila ada sesuatu yang ingin dicapai, hidup akan terasa semakin
bergairah. Maka carilah impian hidup kamu sekalian dan bekerja keraslah untuk
mencapainya.
Kawanku sekalian, marilah kejar impian
itu dengan semangat belajar tinggi. Insya Alloh, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAGELANG sebagai ajang pendidikan dan pelatihan kita akan mewujudkan apa yang
kita cita-cita dan impikan. Amien Ya Robbal’Alamien.
Akhirul kalam, kami ucapkan banyak
terimakasih dan semoga makalah ini menjadi salahsatu yang memenuhi kriteria dan
bermanfaat. Billahi Taufik Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Purworejo,
Oktober 2012
Tim Penyusun
iii
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN SAINS
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita dapat menikmati
berbagai fakta dan peristiwa sepanjang waktu dan sejarah hidup kita. Kita dapat
mengetahui berbagai realitas itu melalui bermacam-macam pengalaman yang kita
lalui dalam hidup kita. Apakah pengetahuan itu sendiri terbentuk dalam dirinya
dan terbatas oleh apa yang dapat disentuh oleh panca indera kita. Apakah panca
indera kita dapat menyentuh realitas itu sesungguhnya? Ataukah mungkin kita
hanya menangkap gambarannya saja? Atau apakah kita punya instrumen yang kukuh
untuk memampukan kita menemukan sains(pengetahuan) yang benar itu sesungguhnya?
Apakah pengetahuan itu sesungguhnya? Apakah ada sumber pengetahuan dari subyek
atau dari obyek. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang kemudian memunculkan
teori-teori pengetahuan.
Dalam sejarah pemikiran
filsafat, teori pengetahuan ini termasuk salahsatu cabang filsafat yang
didalamnya dibicarakan masalah yang berkenaan dengan hakikat sumber, cara, dan
prosedur memperolehnya ataupun yang menyangkut nilai pengetahuan itu sendiri.
Dalam sejarah perkembangan filsafat socrates,
plato, dan aristoteles sebagai
tokoh tertua dalam perjalanan filsafat sebenarnya telah banyak mempersoalkan
masalah pengetahuan ini, namun problem ini baru masuk dalam sistem tradisi
filsafat barat melalui teori kritisisme yang dikemukan Immanuel Kant.
John
Locke (1632-1704 M) seorang filsuf Inggris
menyebutkan bahwa pengetahuan adalah bukti nyata realita manusia dalam mengisi
kehidupannya dan karenanya mestilah pula mendapat tempat teratas dalam
keseluruhan problematika dunia filsafat. Pada abad 17-19 M banyak filsuf yang
mencurahkan perhatiannya pada bidang teori pengetahuan ini, terutama Berkeley,
David Hume, dan Auguste Comte yang mengikuti langkah John Locke.
Muhammad
Iqbal menyebutkan pula, bahwa pengetahuan
sejati dapat diperoleh manusia dengan menggunakan kemampuan akal, indra, dan
intuisinya. Hanya dengan jalan itu manusia memiliki Ilmu Pengetahuan yang akan
menjadi wahana bagi perealisasian nilai-nilai spiritualnya.
1
B.
Tujuan
Penyusunan Makalah
1.
Agar supaya
pelajar/mahasiswa faham dan mengetahui dengan jelas apa hubungan pengetahuan
(sains) dengan filsafat beserta kekurangan dan kelebihannya.
2.
Tujuan Utama adalah
guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang ditugaskan oleh Ibu
Dra. Lilis Madyawati, M. Si
C.
Perumusan
Masalah
Dapat dirumuskan meliputi, :
1.
Apakah pengertian sains
(pengetahuan)?
2.
Apa saja bagian-bagian
dalam bidang sains?
3.
Mengapa sains sangat
dibutuhkan masyarakat?
4.
Apa kelebihan dan
kekurangan sains?
D.
Batasan
Masalah
Pembatasan masalah dalam makalah ini,
yaitu :
1.
Definisi sains
(pengetahuan)
2.
Karakteristik sains
3.
Ruang lingkup sains
4.
Kelebihan dan
Kekurangan sains
E.
Sistematika
Penyusunan Makalah
Halaman Judul
Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Tujuan Penyusunan
Makalah
C.
Perumusan Masalah
D.
Batasan masalah
E.
Sistematika Penyusunan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi sains
(pengetahuan)
2
B.
Karakteristik sains
C.
Ruang lingkup sains
D.
Kelebihan dan
Kekurangan sains
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
3
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Definisi
sains (pengetahuan)
Kata sains berasal dari bahasa latin
“scientia” yang berarti pengetahuan, memandang dan mengamati keberadaan
(eksistensi) alam ini sebagai obyek. Berdasarkan Webster New Collegiate
Dictionary, definisi sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran
umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, misalnya didapatkan, dibuktikan,
melalui metode ilmiah. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sains berarti :
1.
Ilmu teratur
(sistematis) yang dapat diuji sebenarnya
2.
Ilmu yang berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata (fisika, kimia, dan biologi)
Sains pada prinsipnya merupakan suatu usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang
berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan
dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan
berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi,
eksperimen, survey, studi kasus dan lain-lain).
Istilah common sense sering dianalogikan dengan good sense
karena seseorang dapat menerima dengan baik. Jadi, kaitannya dengan sains
beranjak dari common sense dari peristiwa sehari-hari yang dialami manusia
namun terus dilanjutkan dengan suatu pemikiran yang logis dan teruji.
Sains merupakan suatu metode berfikir secara obyektif.
Tujuannya menggambarkan dan memberikan makanan pada dunia yang faktual. Sains
adalah gambaran yang lengkap dan konsisten tentang berbagai fakta pengalaman
dalam suatu hubungan yang mungkin paling sederhana (simple possible terms).
Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan
yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan
menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi dialam.
4
Bahasa yang lebih sederhana, Sains adalah cara ilmu pengetahuan
yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu . Sains dengan definisi
diatas seringkali disebut sains murni, untuk membedakannya dengan sains
terapan, yang merupakan aplikasi sains yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, Ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1.
Natural sains atau IPA
2.
Sosial sains atau IPS
Berikut ini adalah contoh dari begitu banyak pembagian
bidang-bidang sains, khususnya natural sains atau IPA.
1.
Biologi (biology) :
Anatomi, biofisika, genetika, ekologi, fisiologi, taksonomi, virulogi, zoologi,
dll.
2.
Kimia (chemistry) :
Kimia analitik, elektrokimia, kimia polimer, thermokimia.
3.
Fisika (physic) :
Astronomi, fisika nuklir, kinetika, dinamika, fisika material, optik, mekanika
quantum, thermodinamika.
4.
Ilmu bumi (Earth
Science) : Ilmu lingkungan, geodesi, geologi,
hydrologi, meteorologi, palaentologi, oceanografi.
B. Karakteristik Sains
Sejarah membuktikan bahwa dengan metode
sains telah membawa manusia pada kemajuan dalam pengetahuan. Randall dan
Buchker mengemukakan beberapa ciri umum sains :
1.
Hasil sains bersifat
akumulatif dan merupakan milik bersama, artinya hasil sains yang lalu dapat
digunakan untuk penyelidikan hal yang baru, dan tidak memonopoli. Setiap orang
dapat memanfaatkan hasil penemuan orang lain.
2.
Hasil sains
kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang
menyelidikinya adalah manusia.
3.
Sains bersifat
obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode sains tidak
tergantung pada pemahaman secara pribadi.
Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag,
mengemukakan ciri-ciri sains yaitu :
1.
Bersifat rasional
(hasil dari proses berfikir dengan menggunakan rasio dan akal).
5
2.
Bersifat empiris
(pengalaman oleh panca indera).
3.
Bersifat umum (hasil sains
bisa digunakan oleh semua orang tanpa terkecuali).
4.
Bersifat akumulatif
(hasil sains dapat dipergunakan untuk dijadikan obyek penelitian berikutnya).
C. Ruang Lingkup Sains
Konsepsi pelajar tentang sains sangat
dipengaruhi oleh pandangan guru tentang sains. Secara sederhana sains dapat
berarti sebagai tubuh pengetahuan (body of knowledge) yang muncul dari
pengelompokan secara sistematis dari berbagai penemuan ilmiah sejak zaman
dahulu, atau biasa disebut sains sebagai produk. Produk yang dimaksud adalah
fakta-fakta, prinsip-prinsip, model-model, hukum-hukum alam, dan berbagai teori
yang membentuk semesta pengetahuan ilmiah.
Sains juga bisa berarti suatu metode
khusus untuk memecahkan masalah, atau biasa disebut sains sebagai proses ini
sudah terbukti ampuh memecahkan masalah ilmiah yang juga membuat sains terus
berkembang dan merevisi berbagai pengetahuan yang sudah ada. Selain itu sains
juga berarti suatu penemuan baru atau hal baru yang dapat digunakan setelah
kita menyelesaikan permasalahan teknisnya, yang biasa disebut teknologi.
Teknologi merupakan suatu sifat nyata dari aplikasi sains, suatu konsekuensi
logis dari sains yang mempunyai kekuatan untuk melakukan sesuatu. Sehingga
biasanya salahsatu definisi popular tentang sains termasuk juga teknologi
didalamnya. Sejarah perkembangan sains menunjukkan bahwa sains berasal dari
penggabungan dua tradisi tua, yaitu tradisi pemikiran filsafat yang dimulai
oleh bangsa Yunani kuno serta tradisi keahlian atau ketrampilan tangan yang
berkembang diawal peradaban manusia yang telah ada jauh sebelum tradisi pertama
lahir. Filsafat memberikan sumbangan berbagai konsep dan ide terhadap sains
sedangkan keahlian tangan memberinya berbagai alat untuk pengamatan alam. Sains
modern bisa lahir dari perumusan metode ilmiah yang disumbangkan Rena Descartes yang menyodorkan logika
rasional dan deduksi serta Francis Bac
yang menekankan pentingnya eksperimen dan observasi.
Sumbangan konsep dan ide dalam sains
terbukti telah banyak mengubah pandangan manusia terhadap alam sekitarnya.
Contoh yang paling terkenal adalah
6
teori
relativitas dari Albert Einstein.
Teori relativitas umum ini misalnya telah mengubah pandangan orang secara
drastis akan sifat kepastian waktu serta sifat massa yang dianggap tetap.
Disamping
kekuatan konsep dan ide, melalui kemampuan alat dan telitinya pengamatan,
kegiatan sains juga terbukti menjadi pemicu berbagai revolusi ilmiah.
Pengamatan bintang-bintang oleh Edwin
Hubble melalui teleskop di Gunung Wilson pada tahun 1920-an misalnya,
membawa implikasi seperti adanya galaksi lain selain Bimasakti dan adanya
penciptaan alam semesta secara ilmiah dengan makin populernya teori ledakan
besar (Big Bang).
Teori-teori
dalam sains terus berkembang dengan pesatnya. Suatu teori adalah suatu
konstruksi yang biasanya disebut secara logis dan matematis yang bertujuan
untuk menjelaskan faktor ilmiah tentang alam sebagaimana adanya. Suatu teori
yang baik harus mempunyai syarat lain selain dapat menjelaskan yaitu dapat
memberikan adanya suatu prediksi contohnya dengan pertanyaan : Bila saya
melakukan hal ini apa yang terjadi? Sebagai contoh, teori kuno yang menyatakan
alam ini terdiri dari empat unsur yaitu : tanah, udara, api, dan air memenuhi
syarat dapat menjelaskan komposisi alam, namun gagal bila mencoba memperkirakan
darimana semua unsur itu berasal dan bagaimana interaksinya dalam makhluk
hidup. Namun terkadang teori juga tidak bisa berbuat banyak karena
konsekuensinya terlalu rumit bahkan untuk sekedar diramalkan. Untuk mengatasi
hal ini para ilmuwan mengembangkan apa yang disebut dengan model. Model
merupakan suatu penyederhanaan suatu teori yang menjelaskan alam semesta ,
misalnya secara lebih mudah akan satu aspek tertentu, namun menghilangkan aspek
lainnya. Perkembangan teori atom memberikan kita contohnya tentang tentatifnya
suatu teori dalam ilmu pengetahuan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini
disebabkan karena teori-teori atau hukum-hukum alam dalam sains adalah suatu
generalisasi atau ekstrapolasi dari pengamatan dan bukan pengamatan itu
sendiri. Sedangkan pengamatan itu sendiri selalu tidak akurat atau tidak
menjelaskan semua aspek yang seharusnya diamati. Apa yang dijelaskan dengan
model atom Thomson contohnya hanya berdasar pengamatan dari percobaan sinar
katoda saja. Model ini direvisi oleh Rutherford
setelah dia membuktikan keberadaan inti, sehingga unsur ketidakpastian dan
kerelatifan menjadi hal penting dalam Ilmu pengetahuan.
7
D. Kelebihan dan
Kekurangan Sains
1.
Kelebihan Sains, yaitu
:
-Sains
telah memberikan banyak sumbangannya bagi umat manusia, misalnya dalam
perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan
informasi.
-Dengan
sains dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan
cermat dan tepat, efektif, dan efisien karena sains dan teknologi merupakan
hasil kerja pengalaman observasi, eksperimen dan verifikasi.
2. Kelemahan Sains,
yaitu :
-Sains bersifat obyektif, menyampingkan penilaian yang
bersifat subyektif. Sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian
sains dan tekhnologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam
menjalani hidup ini.
-Sains membutuhkan
pendamping dalam operasinya. Menurut Albert
Einstein, “Sains tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa sains adalah buta”.
(Science without religion is lame, Region without sains is blind).
Manfaat
Sains Untuk Kesejahteraan Umat
Diantara kelebihan sains adalah mempunyai peran dan
manfaat bagi kesejahteraan umat didunia. Dalam kehidupan manusia, manfaat sains
dibagi menjadi :
1.
Bioteknologi
tradisional
2.
Bioteknologi
modern
a.
Manfaat
bioteknologi tradisional
1. Aspek pertanian
Contoh bioteknologi tradisional dibidang pertanian
misalnya, suatu tanaman jenis mustard alami yang diseleksi oleh manusia
menghasilkan tanaman kolabri, brokoli, kubis, kembang kol ( Aryulina dkk, 2003
).
8
2. Aspek peternakan
Beberapa
contoh bioteknologi tradisional dibidang peternakan, misalnya :
-
Domba ankon,
yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok sebagai hasil mutasi alami.
-
Sapi jersey,
yang diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih
banyak.
3. Aspek kesehatan
Beberapa
contoh bioteknologi tradisional dibidang kesehatan, misalnya :
-
Antibiotik yang
digunakan untuk pengobatan diisolasi dari jamur penicillium.
-
Vaksin, yang
merupakan mikroorganisme atau bagian mikroorganismae yang toksinnya telah
dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
4. Aspek pangan
Beberapa
contoh bioteknologi tradisional dibidang pangan, misalnya :
-
Tempe, dibuat
dengan cara memfermentasikan kedelai dengan jamur rhizopus.
-
Kecap, dibuat
dengan cara memfermentasikan campuran kedelai dan padi-padian ditambah garam
dengan menggunakan jamur aspergillus bersama saccaromyces.
-
Oncom, dibuat
dengan cara memfermentasikan bungkil kacang atau ampas kedelai dengan jamur
neurospora sitophila.
-
Tape, dibuat
dengan cara memfermentasikan singkong ataupun beras ketan dengan ragi.
b.
Manfaat
bioteknologi modern
Bioteknologi modern mulai berkembang setelah penemuan
struktur DNA sekitar tahun 1950, yang diikuti oleh penemuan-penemuan lainnya.
Penemuan ekspresi gen, enzim pemotong DNA, keberhasilan menciptakan DNA
rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua organism yang berbeda, cloning,
dan kultur jaringan.
˃˃
Pemanfaatan Bioteknologi ˃˃
1. Aspek pangan, misalnya :
-
Protein sel
tunggal ( single cell protein )
Merupakan
makanan kaya akan protein yang berasal dari mikroorganisme. Mikroorganisme yang
biasanya digunakan adalah jamur, bakteri, ragi ataupun algae.
9
Contohnya
adalah protein sel tunggal dari fusarium graminearum, hifa jamur fusarium
merupakan makanan yang sangat bergizi disebabkan sebagai mikroprotein. Selain
itu protein sel tunggal adalah microalgae ( ganggang mikroskopis ) misalnya :
chlorella ( ganggang hijau dan spirulina ( ganggang biru ).
-
Buah tomat hasil
manipulasi genetic sehingga tahan lama, tidak cepat matang dan membusuk.
Dalam kehidupan umat manusia, sains memberikan
pengaruh yang besar tidak hanya dalam bidang ekonomi, social, dan budaya tetapi
juga pengaruh positif dan negative terhadap peradaban umat manusia. Beberapa
pengaruh positifnya yaitu :
-
Meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia dalam segala aspek kehidupan.
-
Pemanfaatan yang
tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia.
-
Dapat memberikan
pelayanan pada masyarakat.
-
Dapat memudahkan
pekerjaan manusia.
10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sains merupakan suatu usaha untuk
mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang
berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan
dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan
berbagai metode yang biasa dilakukan dalam
penelitian ilmiah ( observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dll).
Konsep pelajar tentang sains sangat
dipengaruhi oleh pandangan guru tentang sains, secara sederhana sains dapat
berarti sebagai tubuh pengetahuan (body of knowledge) yang muncul dari
pengelompokan secara sistematis dari berbagai penemuan ilmiah sejak zaman
dahulu. Ada beberapa kelemahan dan kelebihan sains yang dapat kita terima
secara umum dan penting untuk difahami dan dimengerti.
B.
Saran
Kami menerima saran dan kritikan
dari teman-teman mahasiswa untuk menambah makalah ini semakin bermanfaat dan
memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kami. Dan tak lupa, kami mohon
kepada Dosen Penyaji materi untuk meluruskan dan memperjelas paparan makalah
kami.
11
DAFTAR
PUSTAKA
-
Buku materi pokok PGTK,
Filsafat Pendidikan
12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar