KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur kehadirat Alloh SWT, penulis sampaikan juga ucapan terima kasih kepada
segenap sivitas akademika UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG yang telah membantu
dan mendukung terselesaikannya makalah “Mengenal Akhirat Untuk Anak Usia Dini
(AUD).
Di
Negara Indonesia, Pendidikan Anak Usia D ini (PAUD) adalah penyelenggaraan
pendidikan secara holistic dan integrative yaitu untuk mengembangkan potensi kecerdasan
spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, olah rasa, dan olah
raga. Disamping itu , juga diberikan pengetahuan dan pembinaan terhadap kondisi
kesehatan dan gizi peserta didik.
Pendidikan
adalah tanggung jawab semua warga terutama kaum ibu. Orang tua pemegang peran
penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak. Anak adalah amanah Alloh SWT
yang harus dididik agar menjadi insane yang MAS ( menyembah Alloh SWT semata,
menjadi anak sholeh dan menyambung akrab silahturahmi) untuk kejayaan agama,
keluarga, dan bangsa.
Kami
sebagai tenaga pendidik, masih perlu belajar dan peningkatan diri terhadap
kualitas kerja kami untuk menjadi tenaga pendidik yang professional dan
mengetahui kebutuhan dan keinginan anak didik kami sehingga tercapainya
pembentukan karakter bangsa yang berakhlaqul karimah di mulai sejak Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD).
Akhirul
kalam, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan semoga makalah ini
merupakan salahsatu makalah yang menjadi titik terang bagi kita semua.
Billahi
Taufik Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Purworejo,
Desember 2012
Tim
Penyusun
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyepakati kerja sama dalam
pembangunan sekolah PAUD di lingkungan masjid. Kerjasama tersebut merupakan
kesepakatan yaitu dicapai dalam pertemuan Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla(JK) dan
Mendikbud, Mohammad Nuh di Gedung
Kemendikbud Jakarta, Rabu (26/9/2012). “Saya menyampaikan kepada Mendikbud
mengenai program kepengurusan Dewan
Masjid ke depan yang bermanfaat terutama di bidang pendidikan” kata JK
dalam konferensi pers usai pertemuan.
JK memandang peran masjid yang strategis sebagai
pusat pendidikan terutama PAUD agar anak-anak islam bisa sedini mungkin dapat
mengenal tempat ibadahnya. “Harus diakui menyediakan infrastruktur untuk
mendukung PAUD dan dalam hal ini, masjid dapat menyediakannya.” Kata JK.
Pria yang juga menjabat Ketua Umum Palang Merah
Indonesia (PMI) itu mengatakan ada 800 ribu masjid di Indonesia sekitar 50 %
diantaranya memenuhi syarat untuk mendirikan sekolah PAUD. Tentu tidak semua
masjid bisa digunakan karena ada syarat yang harus dipenuhi, seperti punya
halaman yang cukup luas atau ruangan serbaguna, katanya. Tapi saya yakin 50 %
diantaranya memenuhi syarat. Karenanya, mantan wakil Kemendikbud dan DMI akan
menjadi sinergi yang bagus untuk menumbuhkan sekolah PAUD.
PAUD di Negara lain semata-mata hanya menstimulasi
kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak karena aspek
kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan intelektual, emosional,
estetika, dan social serta pengasuhan. Sedangkan di Indonesia, potensi
kecerdasan diberikan juga untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritualnya.
1
Anak adalah amanah Alloh SWT yang harus dididik agar
menjadi insane yang MAS ( menyembah Alloh SWT semata, menjadi anak sholeh dan
menyambung akrab silahturahmi ) untuk kejayaan agama, keluarga, dan bangsa.
B.
Tujuan
Penyusunan Makalah
1. Tujuan
utama adalah sebagai tugas mata kuliah dari Dosen pengampu materi.
2. Sebagai
pemaparan tugas mandiri mahasiswa, sehingga mahasiswa mampu memahami materi
kuliah secara jelas selain dari pemaparan Dosen pengampu materi.
C.
Perumusan
Masalah
Adapun perumusan
masalah terhadap materi ini adalah :
1. Apa
sebenarnya focus pembelajaran PAUD yang berhubungan dengan potensi kecerdasan
spiritualnya?
2. Aspek
perkembangan apa saja yang ingin dicapai dalam pengenalan akhirat terhadap AUD?
3. Seberapa
pentingkah peranan keluarga dalam hal ini?
4. Apa
saja yang perlu ditanamkan terhadap AUD dalam lembaga Pendidikan untuk
pencapaian perkembangan kecerdasan spiritualnya?
D.
Batasan
Masalah
Pembatasan masalah yang
dapat kami paparkan adalah sebagai berikut :
1. Fokus
pembelajaran PAUD
2. Aspek
perkembangan yang hendak dicapai
3. Peranan
keluarga dalam islam
4. Hal-hal
yang perlu ditanam sejak dini untuk AUD
E.
Sistematika
Penyusunan Makalah
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
Penyusunan Makalah
C. Perumusan
Masalah
D. Batasan
Masalah
E. Sistematika
Penyusunan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Fokus
pembelajaran PAUD di Indonesia
B. Aspek
perkembangan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
C. Peranan
utama keluarga menurut Islam
D. Hal-hal
yang perlu ditanam sejak dini untuk pembentukan aqidah islamiyah.
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fokus pembelajaran PAUD di
Indonesia
Di Negara lain, PAUD semata-mata hanya menstimulasi
kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak karena aspek
kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan intelektual, emosional,
estetika, dan social serta pengasuhan. Sedangkan di Indonesia, potensi
kecerdasan tersebut diberikan juga pendidikan untuk mengembangkan potensi
kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, olah
rasa, dan olah raga. Disamping itu, juga diberikan pengetahuan dan pembinaan
terhadap kondisi kesehatan dan gizi peserta didik. Oleh karena itu,
penyelenggaraan PAUD di Indonesia disebut penyelenggaraan PAUD secara holistic
dan integrative. Pendidikan adalah tanggung jawab semua warga terutama kaum
ibu.
Landasan hukum yang diberlakukan di kalangan lembaga
PAUD Islam pada umumnya adalah :
1. Konsep
dasar pemikiran Qur’ani
“Perhatikanlah ketika
Luqman berkata kepada anaknya, Hai anakku..Janganlah engkau mempersekutukan
Alloh SWT. Sesungguhnya syirik adalah kedzaliman besar.”(Q.S 31 . 12)
2. Konsep
diri pribadi Rasululloh SAW
“Setiap anak dilahirkan
dalam keadaan fitrah (islam / tunduk kepada Alloh saja) maka kedua orang tuanya
yang menjadikannya sebagai yahudi, nasrani, atau majusi”.(H.R Bukhari-Muslim)
3. Konsep
diri perilaku islam
“Sebaik-baik kamu ialah
yang belajar dan mengajar Al Quran”.(Al Hadist)
4
4. Amandemen
UUD 1945 Pasal 31
5. UU
No.4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak
6. PP
No.36 Tahun 1990 tentang Rativikasi konvensi hak-hak anak
7. PP
No.73 tentang Pendidikan luar sekolah
8. Keputusan
menteri social RI No.47 Tahun 1993 tentang Pendidikan KB dan Penitipan anak
9. Keputusan
menteri Dikbud RI No.18 / V / 1993
Fokus
Pembelajaran PAUD Islam :
1. Mengenal
Alloh SWT
Mengenal
dan menyadari adanya Alloh SWT yang maha pengasih dan ciptaannya. Anak dibawa
untuk mengenal sifat Alloh SWT dan mengasihi-Nya serta menyayangi makhluk
ciptaan Alloh SWT di lingkungannya. Untuk itu anak dibimbing dan diarahkan
mengembangkan aqidah, ibadah, dan akhlak mulia ( Hablun Min Alloh dan Hablun
Minna Nas ).
2. Mengenal
sesama manusia
Mampu
bersosialisasi dengan seorang manusia bertanggung jawab dan mandiri sesuai
dengan tuntutan moral agama dan budaya bangsa ( adat ketimuran ).
B. Aspek Perkembangan Yang Hendak
Dicapai
Dua
tujuan PAUD di Indonesia, yaitu :
1. Tujuan
Utama untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan
yang optimal di dalam memasuki pendidikan dan serta mengarungi kehidupan di
masa dewasa.
2. Tujuan
Penyerta untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar ( akademik )
di sekolah.
“Kekayaan
bukanlah terletak pada banyaknya hitungan satu dua harta yang kita miliki tapi
kekayaan yang sejati adalah berada di dalam hati sejauh mana kedudukan kita
pada illahi Robbi”.
5
Aspek
Perkembangan Kemampuan Dasar dan Kompetensi Yang Ingin Dicapai :
1. Perkembangan
aqidah ditujukan untuk :
-Mengenal dan percaya
kepada Alloh SWT
-Mengenal Nabi Muhammad
SAW melalui cerita/qishash dalam Al Quran dan Hadist
-Mengenal malaikat dan
tugas-tugasnya
-Mengenal Al Quran
sebagai kitab suci firman Alloh SWT
-Percaya adanya
kehidupan akhirat ( hidup sesudah mati )
-Mengucapkan 2 kalimat
syahadat
-Mampu mengucapkan
kalimat thoyyibah
-Mengenal nama-nama
sholat fardhu
-Mengetahui jumlah
rakaat shalat fardhu
-Senang dan ikhlas
mengikuti shalat berjamaah
-Melatih diri khusyu’
dalam sholat
-Mengenal kegiatan
shaum dalam bulan romadhon
-Mengenal hari besar
islam
-Bisa berwudhu sebelum
sholat dan menjaga kebersihan
-Bisa bersyukur kepada Alloh SWT
2. Perkembangan Ibadah
-Bisa mengucapkan doa untuk kedua orang tua
-Bisa berdoa sebelum tidur dan bangun tidur
-Bisa mengucapkan doa keluar rumah
-Bisa mengucapkan doa kebaikan dunia akhirat
-Bisa berdoa sebelum belajar dan sesudah belajar
-Bisa mengucapkan istighfar ketika bersalah
-Bisa berinfak dan bersedekah
-Bisa mengenal huruf hijaiyah
6
-Bisa mengucapkan huruf hijaiyah dengan fasih dan benar
-Bisa mengucapkan dengan fasih dan hafal surat
Al Fatihah
-Bisa mengucapkan surat al ikhlas
-Bisa mengucapkan surah al falaq
-Bisa mengucapkan surah an nas
-Bisa mengucapkan dengan fasih dan
hafal surah al ashr
3.
Perkembangan Akhlaq Mulia
-Terbiasa dan senang mengucapkan salam
-Terbiasa menjawab salam
-Terbiasa memulai sesuatu kegiatan dengan
doa Basmallah
-Senang meniru kebiasaan/akhlaq Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari
-Senang dan ikhlas membagi sesuatu dengan
teman dan bersedekah
-Terbiasa dan senang mengucapkan terima kasih
-Terbiasa dan senang meminta maaf bila
salah
-Terbiasa dan senang bersikap sopan dan
santun
-Terbiasa dan senang mengikuti tata tertib
sekolah
-Terbiasa dan senang berbicara jujur
-Terbiasa dan senang berpakaian sesuai anak
laki-laki dan perempuan
-Terbiasa dan senang mengungkapkan
masalahnya dengan ucapan daripada bahasa badan
-Terbiasa dan senang menolong teman yang
memerlukan
-Terbiasa dan senang memberi sedekah/infaq
7
C. Peranan Utama Keluarga Dalam Islam
Keluarga
mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat
Islam maupun non Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang
pertama dimana dia mendapatkan pengaruh dan anggota-anggotanya pada masa yang
amat penting ( usia pra sekolah ). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan
dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau beruba.
Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat.
Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat
pembinaanpertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.
Syaikh
Abu Hamid Al Ghazali, “Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanah bagi kedua
orang tuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari
pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa
saja yang disodorkan kepadanya jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan
tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dan akhirat
juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiasakan
sebagaimana binatang tamak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanyapun
ditanggung oleh pengguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara, mendidik,
dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman
jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka
kemewahan sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila
dewasa.
Tujuan
pendidikan individu dalam Islam adalah menyiapkan individu untuk dapat
beribadah kepada Alloh SWT. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama
Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum dan haji tetapi
setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Alloh semata merupakan
ibadah.
8
D. Hal-Hal Yang Perlu Di Tanam Sejak
Dini Untuk AUD
Pendidikan
AUD dalam Islam menurut Quran dan Hadist :
1. Dan
orang-orang yang berkata : “Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami dari
isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam
bagi orang-orang yang bertakwa”.( Q.S Al Furqon : 74 )
2. “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. ( Q.S At Tahrim :
6 )
3. “Apabila
manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara : sedekah
jariyah, Ilmu bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya”.( H.R Muslim,dari
Abu Hurairah ).
Hal-hal yang perlu
ditanamkan sejak dini untuk AUD baik di lingkungan keluarga maupun lembaga PAUD
:
a. Mengenal
ciptaan Alloh SWT
b. Kewajiban
terhadap Alloh SWT ( sholat, puasa, beramal, dll )
c. Mengenal
perbuatan baik dan benar
d. Mengenal
tata cara berwudhu
e. Mengenal
alat sholat dan perlengkapannya
f. Mengenal
waktu sholat dan jumlah rakaatnya
g. Mengenal
riwayat nabi-nabi
h. Mengenal
arti dan cara berpuasa secara sederhana
i.
Mengenal dan melaksanakan hari-hari
besar islam
j.
Mengucapkan dua kalimat syahadat
k. Mengucapkan
surat-surat pendek
l.
Mengucapkan asmaul husna
m. Mengucapkan
doa-doa keseharian
Jika orang tua ataupun lembaga PAUD
mampu menghadirkan aura syurgawi dalam proses pendidikan anak, yakinlah
anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi berjiwa besar dan berkarakter insan
kamil. Mereka tidak rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan, bahkan mereka
dapat menjadi generasi pendobrak kemaksiatan di muka bumi, wallohu’alam.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Membiasakan
anak sholat, memberikan kesempatan kultum dan mengepungnya dengan lingkungan
cinta ibadah sangat penting dalam proses membuat anak gemar beribadah.
Sebelum
anak berusia 7 tahun, umumnya anak melakukan sesuatu tanpa banyak bertanya.
Pada masa ini, anak akan mengikuti saja.Saat inilah orang tua melakukan
pembiasaan dan pengulangan tingkah laku untuk membentuk perilaku gemar
beribadah.
Kesempatan
ibadah bersama juga bisa dimanfaatkan untuk saling memberikan nasehat. Tak
terkecuali anak-anak, misalnya : setiap selesai sholat maghrib atau sholat isya
berjamaah, anak mendapat kesempatan untuk kultum sekaligus akan menambah
kepercayaan diri anak dan melatih kemampuannya dalam berkomunikasi. Dalam
menciptakan lingkungan gemar beribadah, selain kondusif juga memerlukan contoh
dan komitmen dari lingkungan sekitar.
B. SARAN
Adapun
saran dari kami sebagai penulis adalah :
1. Supaya
pendidik dalam setiap lembaga PAUD mampu menjadi contoh dan model bagi peserta
didik.
2. Orang
tua mempunyai peranan penting dalam menciptakan aura syurgawi dalam jiwa anak,
maka dituntut untuk menanamkan pendidikan agama sejak dini.
3. Banyak
kekurangan dari makalah ini, kami sebagai penulis menerima saran dan kritikan
dari semua pihak akademik UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG lebih dikhususkan
kepada Dosen Pengampu Materi.
10
DAFTAR
PUSTAKA
Http : //www.google.com
Majalah Ummi, Edisi Spesial
Oktober-Desember 2005/1426 H
Agus Miswanto, MA, M. Zuhron Arofi, M.
PdI, Agama, Keyakinan dan Etika
Dra. Shomiyatun, M.Pd.I, Diktat
Matakuliah Dirosah Islamiyah III
11
DAFTAR
ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………………i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………....ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A.
Latar
Belakang…………………………………………………………………….2
B.
Perumusan
Masalah……………………………………………………………….2
C.
Batasan Masalah…………………………………………………………………...2
D.
Sistematika Penyusunan
Makalah…………………………………………………2
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..4
A.
Fokus Pembelajaran PAUD di
Indonesia…………………………...........................4
B.
Aspek Perkembangan Yang Hendak
Dicapai……………………………………...5
C.
Peranan Utama Keluarga Dalam
Islam……………………………………………8
D.
Hal-Hal Yang Perlu Di Tanam Sejak
Dini………………………………………...9
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………….10
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………..10
B.
Saran………………………………………………………………………………10
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………...11
iii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar