“PERANAN
GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK ANAK”
Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah “MPK motorik halus dan kasar”
Dosen Pengampu : Dra.Hj.Arifah
Imtihani
Disusun Oleh :
1. Khotijah Zahriah NIM
11170201
2. Imelda Yuliana NIM
11170123
3. Nurkhayati NIM 11170146
S
– 1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
STPI BINA INSAN MULIA YOGYAKARTA
TH
AKADEMIK 2012/2013
i
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Ba’da salam semoga Alloh SWT melindungi kita semua, Amien Ya
Robbal’alamien. Segala puji dan rasa syukur kehadirat Alloh SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga terselesaikannya
makalah “Peranan Guru Dalam Mengembangkan Motorik Anak” sebagai tugas yang
diberikan oleh Dosen pengampu : Ibu Dra.Hj. Arifah Imtihani.
Dengan adanya makalah ini, kami merasa termotivasi untuk belajar dan
mengoreksi diri segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan profesi kami
sebagai tenaga pendidik anak usia dini (AUD). Tersusunnya makalah ini, kami
mengumpulkan dari beberapa sumber maupun referensi yang mendukung sehingga
sekaligus sebagai pembelajaran kami untuk meraih dan mewujudkan cita-cita
sebagai guru masa depan yang kreatif dan professional di era globalisasi ini.
Hakikat hidup selain ibadah adalah mengejar impian dan cita-cita, dengan
impian dan cita-cita seseorang memiliki semangat. Bila ada sesuatu yang ingin
dicapai, hidup akan terasa semakin bergairah. Maka carilah impian hidup kamu
sekalian dan bekerja keraslah untuk mencapainya.
Wahai kawanku..marilah kejar cita-cita dan impian itu dengan semangat
belajar yang tinggi. InsyaAlloh, STPI BINA INSAN MULIA YOGYAKARTA sebagai ajang
pendidikan dan pelatihan akan mewujudkan apa yang kita semua cita-cita dan
inginkan.
Akhirul kalam, kami ucapkan banyak terimakasih dan semoga makalah ini
merupakan salahsatu makalah yang menjadi titik terang bagi kita semua dalam
menghadapi kasus maupun permasalahan terhadap anak didik yang menghantarkan
kita menuju tenaga pendidik profesional maupun berkualitas untuk bangsa dan
Negara ini.
Jazakumulloh khoiron
katsiron, Billahi Taufik Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Purworejo, Oktober 2012
Tim Penyusun
ii
DAFTAR
PUSTAKA
-Http
: // www.google.com
-Majalah
Suara ‘Aisyiyah No. 7 Th Ke-88 Juli 2011
-Pendidikan
Karakter Sejak Dini ( Disdukcapil Kabupaten Purworejo 2006 )
-Materi
Pokok PGTK, Metode Pengembangan Sosial Emosional
11
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru
mempunyai peran sentral untuk mengimplementasikan kurikulum yang tersedia. Ada
dua peran utama yang harus dikuasai guru,Pertama sebagai pengembang kemampuan
akademik siswa tentang nilai-nilai sebagai basis pembentukan karakter, Kedua
sebagai pengembang kemampuan afektif agar siswa mampu menyerap nilai-nilai
sehingga menjadi sifat,sikap,dan perilaku. Secara umum bentuk kerjasama
orangtua dengan guru dikelompokkan menjadi dua,yaitu formal dan informal.
Sedangkan bentuk perluasannya adalah sebagai berikut :
1.
Guru mengadakan dialog dan pertemuan
dengan orangtua.
2.
Guru dapat melibatkan orangtua dalam
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan usaha mendukung perkembangan anak.
3.
Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah
anak didik.
Faktor pendukung,
1. Orangtua peduli akan pendidikan anak.
2. Sekolah
bersifat terbuka menerima masukan orangtua.
Faktor penghambat,
1. Orangtua sibuk bekerja.
2. Guru kurang
dapat mengomunikasikan perkembangan
anak.
B. SARAN
Dari
kesimpulan diatas, penulis dapat menyampaikan beberapa saran :
1.
Agar tenaga pendidik menyadari dan
melaksanakan tugas dan peranannya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2.
Agar diantara tenaga pendidik dan
orangtua anak didik terjalin komunikasi sehat dan efektif.
3.
Lembaga Pendidikan memberikan peluang
dan anjuran kepada orangtua untuk menyampaikan saran maupun kritikan yang
membangun.
4. Agar
tenaga pendidik menjadi pengayom anak didik secara keseluruhan tanpa perbedaan.
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan
pembelajaran anak didik dalam suatu lembaga pendidikan adalah terletak pada
seorang pendidik. Pendidik akan berhasil dalam mengembangkan pembelajarannya
apabila mengenal anak didik melalui pribadi anak itu sendiri, lingkungan, dan
keluarga.
Mulai bergaul dengan anak, guru akan dapat
mengetahui pribadi, sifat-sifat, ciri-ciri, kemampuan, dan kesusahan. Semakin banyak
bergaul, semakin mengerti tentang pribadi anak. Guru dapat menjadi teman dekat
dan orangtua bagi anak didiknya serta memecahkan masalah bila mengenal anak dan
mengerti, ikut merasakan masalah anak.
Peranan guru adalah mengembangkan dan memelihara aturan
atau disiplin dalam kelas. Dalam masa usia dini, anak membutuhkan perkembangan
motoriknya secara optimal. Hal ini sangat membutuhkan peran guru dalam
pengembangan motoriknya di lingkungan lembaga pendidikan tempat anak
diasah,asih, dan asuh. Keterlibatan orangtua dan guru sangat mendukung
optimalisasi perkembangan motorik anak.
Dengan peran utama kedua pihak, akan terbentuk anak
yang aktif dan kreatif serta kecerdasan otak juga akan terstimulan secara
nyata. Perkembangan motorik anak yang baik, secara otomatis juga akan
berpengaruh dengan perkembangan syaraf otak anak tersebut. Sumber data
perkembangan anak dapat kita lihat melalui :
1.
Orangtua
2.
Anak sendiri
3.
Lingkungan
4.
Guru
1
B. Tujuan Penyusunan Makalah
1. Agar
mahasiswa memahami dan mengerti peranan utama seorang tenaga pendidik dalam
suatu lembaga untuk dijadikan acuan kesuksesan sebagai guru.
2. Kegiatan
mandiri mahasiswa untuk mencari sumber-sumber maupun referensi lain yang
menunjang materi mata kuliah.
3. Tujuan
utama adalah memenuhi tugas mata kuliah MPK motorik halus dan kasar dengan
Dosen Pengampu : Dra.Hj.Arifah Imtihani.
C. Perumusan Masalah
Dapat
kami rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah
perkembangan motorik AUD itu?
2. Mengapa
perkembangan motorik merupakan perkembangan tecepat AUD?
3. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi motorik anak?
4. Apa
peranan guru dalam perkembangan motorik anak?
D. Batasan Masalah
Kami
memperoleh batasan-batasan masalah materi yaitu :
1. Perkembangan
motorik anak merupakan perkembangan tercepat AUD
2. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak
3. Peranan
guru dalam perkembangan motorik AUD
4. Menjadi
guru sukses dalam pendidikan dan pembelajaran
E.
Sistematika
Penyusunan Makalah
Halaman
Judul
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Tujuan
Penyusunan Makalah
C. Perumusan
Masalah
D. Batasan
Masalah
E. Sistematika
Penyusunan Masalah
2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
perkembangan motorik AUD
B. Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam perkembangan motorik anak
C. Peranan
guru dalam perkembangan motorik anak
D. Menjadi
guru berhasil dan sukses dalam pendidikan dan pembelajaran
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
3
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perkembangan motorik AUD
Masa anak usia dini (AUD) adalah masa dimana
perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat,
salahsatu perkembangan yang sedang berlangsung pada diri anak adalah
motoriknya. Perkembangan motorik ini erat hubungannya dengan perkembangan
kemampuan anak lainnya seperti kognitif dan social emosional anak. Proses
tumbuhkembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuhkembang
kemampuan gerak anak.
Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat
terlihat jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka
lakukan. Oleh karena itu peningkatan ketrampilan fisik anak juga berhubungan
erat dengan kegiatan bermain yang merupakan aktifitas utama anak. Semakin kuat
dan terampilnya bergerak seorang anak membuat anak senang bermain dan tak lelah
untuk menggerakkan seluruh anggota tubuh untuk bermain. Pergerakan anggota
tubuh anak saat bermain mempunyai banyak manfaat pertumbuhan aspek kemampuan
anak seperti kognitif, social dan emosional serta berperan penting pula untuk
menjaga kesehatan tubuh anak.
Anak akan dapat tumbuh dengan wajar dan normal, jika
alam sekelilingnya cukup sehat dan pemeliharaannya cukup baik. Sehingga pada
anak akan terlihat perubahan dalam ukuran bagian jasmaniahnya, hal itu seiring
bertambahnya umur. Selain itu bidang rohani akan terjadi perubahan berfikir,
mengikuti dan berkehendak akan sesuatu sejajar dengan pertumbuhan jasmani.
Pelatihan gerak dan kegiatan fisik merupakan elemen
yang sangat penting dalam pengembangan sosial anak sesuai dengan fase
pertumbuhan dan perkembangan maka seorang anak akan melewati fase perubahan dan
peningkatan gerak yang cepat. Hal ini juga berguna saat anak bermain dengan
teman sebayanya akan didapat anak berkepemimpinan, kompetisi, dan penyelesaian
masalahnya.
4
Pengalaman
bermain harusnya menjadi elemen penting dalam program kegiatan perkembangan
anak usia pra sekolah. Kurangnya pengalaman bermain dan atau kesempatan
berpartisipasi dalam salahsatu kegiatan fisik dapat memperlambat pertumbuhan
baik fisik maupun intelektual anak. Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan
bagi anak usia dini (AUD) dan melatih perkembangan fisik motorik. Bermain
berfungsi bagi anak untuk dapat meningkatkan perkembangan koordinasi gerak
tangan, kemampuan anak menggerakkan jari tangan.
Salahsatu
pembelajaran anak usia dini (AUD) adalah guru berupaya melatih perkembangan
motorik anak dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda. Melatih
perkembangan motorik anak tidak dapat dipaksa tetapi harus mengadu pada minat
dan kebutuhan anak. Melatih perkembangan motorik anak usia dini (AUD) dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk permainan termasuk bermain plastisin, meremas
kertas, meronce, mewarnai gambar, nyanyi dan tepuk,dll.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak
Ada beberapa factor
berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak, yaitu :
1. Kematangan,
kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan
syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan syaraf-syaraf
yang ada dipusat susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan
fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik. Pada usia lebih kurang 5
th, syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan dan menstimulasi berbagai
kegiatan motorik. Otot-otot kasar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti
berjalan, berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila
dibandingkan dengan otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus
seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang pensil
atau gunting, membentuk dengan plastisin atau tanah liat dan sebagainya.
5
2. Urutan
Pada
usia 5 th anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks yaitu
kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang seperti
berlari sambil melompat mengendarai sepeda.
3. Latihan
Beberapa
kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu
dilakukan latihan dengan bimbingan guru. Banyak latihan motorik kasar maupun
motorik halus. Kebutuhan untuk bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan
perasaan terdapat pada tiap insane sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut
dapat disalurkan dengan bermain melalui program pelatihan gerakan bagi AUD.
4. Motivasi
Motivasi
yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yang datang
dari luar. Misalnya dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan
berbagai kegiatan gerak motorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana
yang dibutuhkan anak. Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak
pada usia muda mengandung implikasi terhadap pentingnya perkembangan
ketrampilan gerak anak. Kurangnya kesadaran orang dewasa termasuk guru-guru
akan hal ini mengakibatkan langsung terhadap berkurangnya keuntungan yang dapat
diperoleh, terutama untuk mencegah pengaruh yang menghambat tumbuhkembang anak
secara keseluruhan.
5. Pengalaman
Perkembangan
gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Latihan dan pendidikan
gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian
pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
6
Motorik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan terkoordinir
antara susunan syaraf, otot, dan spinal cord ( Endah, 2008 ).
Usia
emas dalam perkembangan motorik adalah “Middle Childhood” atau masa anak-anak.
Pada usia ini kesehatan fisik anak mulai stabil. Pendekatan seni dalam
pembelajaran mendukung perkembangan motorik halus anak seperti menggambar
dekoratif. Adapun perkembangan motorik meliputi kasar dan halus. Dalam
perkembangan anak biasanya kemampuan motorik kasar lebih dahulu berkembang
daripada kemampuan motorik halaus.
C. Peranan guru dalam perkembangan
motorik anak
Guru sangat
mempengaruhi perkembangan anak dalam proses identifikasi. Guru yang berhasil
adalah guru yang mengenal anak melalui pribadi anak itu sendiri, lingkungan dan
keluarga. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru wajib :
1.
Memahami pribadi anak,
a.
Penampilan fisik, apakah ada cacat
tubuh?
b.
Motorik lemah/kuat
c.
Emosionalitas : mudah tersinggung,
menangis, marah, tertutup, agresif, terbuka.
d.
Cara berbicara.
Mulai
bergaul dengan anak, guru akan dapat mengetahui pribadi, sifat-sifat,
ciri-ciri, kemampuan dan kesusahan.Semakin banyak bergaul, semakin mengerti
tentang pribadi anak.
2.
Mengenal lingkungan keluarga anak
Guru
perlu mengetahui latar belakang kehidupan anak. Rumah dan keluarga adalah lingkungan
hidup pertama, anak memperoleh pengalaman-pengalaman pertama yang mempengaruhi
jalan hidupnya. Lingkungan hidup pertama yaitu keluarga yang memberi tantangan
pada anak supaya dapat menyesuaikan terhadap lingkungan hidupnya.
7
3.
Mengenal dunia disekitar anak/lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada diluar kita. Pengaruh lingkungan terhadap anak
dapat dibagi menjadi dua :
a. Pengaruh
lingkungan yang disengaja : pendidikan, pengajaran.
b. Pengaruh
lingkungan yang tidak disengaja : ini diterima oleh setiap orang dari
lingkungan yang hidup iklim dan kebiasaan-kebiasaan.
Guru
harus mengetahui bahwa salahsatu factor yang mempengaruhi perkembangan anak
adalah lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan
motorik anak :
-Menentukan
kegiatan bermain yang terencana sesuai tujuan yang hendak dicapai.
-Menyediakan
alat permainan yang aman dan sesuai tahapan usia.
-Memantau
kegiatan bermain anak agar terjalin kerja sama antar anak.
-Keselarasan
antara materi permainan dengan tema sesuai standar kompetensi anak usia dini.
-Mengetahui
bahwa perkembangan motorik anak selaras dengan perkembangan otot-otot syaraf
lain.
-Mengadakan
kegiatan yang bervariasi, kreatif, dan inovatif.
8
D. Menjadi guru berhasil dan sukses
dalam pendidikan maupun pembelajaran
Guru
harus mampu membangun pribadinya sebagai figure idola anak didik, sumber
referensi kepribadian anak didik. Untuk itu guru harus mampu berperan sebagai
inspirator, motivator, serta konselor dalam proses pembentukan pribadi anak didik.
˃˃
Sebagai inspirator, pribadi guru harus mampu menebarkan sikap dan perilaku yang
menginspirasi anak didik untuk bersikap dan berperilaku seperti gurunya.
>>
Sebagai motivator, pribadi guru harus mampu menjalarkan semangat dirinya
sehingga terbentuk motivasi tinggi.
>>
Sebagai konselor, guru harus mampu menampung kegelisahan dan keluh kesah anak
didik sehingga mereka merasa nyaman bersama gurunya dalam memecahkan masalah.
Beberapa
sifat yang perlu dibangun guru :
“Sikap
tenang, teguh dan tegas, rajin dan kuat, gembira, simpati, hangat, waspada,
terbuka dan adil, toleran, kompeten. “
Bila
sifat-sifat tersebut dimiliki seorang guru maka ketika dia berkomunikasi dengan
anak didiknya, sifat tersebut akan mewarnai sikap dan perilakunya sehingga mengalirkan
energy kepada anak didik untuk meneladaninya.
9
DAFTAR ISI
Halaman
Judul……………………………………………………………………………i
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………..ii
Daftar
isi………………………………………………………………………………...iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
A.
Latar Belakang
Masalah………………………………………………………….1
B.
Tujuan Penyusunan
Makalah……………………………………………………..2
C.
Batasan
Masalah………………………………………………………………….3
D.
Sistematika Penyusunan
Makalah…………………………................................3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...4
A.
Pengertian perkembangan motorik
anak………………………………………...4
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak……………….5
C.
Peranan guru dalam mengembangkan motorik
anak……………………………7
D. Menjadi
guru berhasil dan sukses dalam pendidikan maupun pembelajaran…...9
BAB
III PENUTUP……………………………………………………………………..10
A. Kesimpulan……………………………………………………………………...10
B. Saran…………………………………………………………………………….10
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………......11
“PERANAN
GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK ANAK”
Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah “MPK motorik halus dan kasar”
Dosen Pengampu : Dra.Hj.Arifah
Imtihani
Disusun Oleh :
1. Khotijah Zahriah NIM
11170201
2. Imelda Yuliana NIM
11170123
3. Nurkhayati NIM 11170146
S
– 1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
STPI BINA INSAN MULIA YOGYAKARTA
TH
AKADEMIK 2012/2013
i
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Ba’da salam semoga Alloh SWT melindungi kita semua, Amien Ya
Robbal’alamien. Segala puji dan rasa syukur kehadirat Alloh SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga terselesaikannya
makalah “Peranan Guru Dalam Mengembangkan Motorik Anak” sebagai tugas yang
diberikan oleh Dosen pengampu : Ibu Dra.Hj. Arifah Imtihani.
Dengan adanya makalah ini, kami merasa termotivasi untuk belajar dan
mengoreksi diri segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan profesi kami
sebagai tenaga pendidik anak usia dini (AUD). Tersusunnya makalah ini, kami
mengumpulkan dari beberapa sumber maupun referensi yang mendukung sehingga
sekaligus sebagai pembelajaran kami untuk meraih dan mewujudkan cita-cita
sebagai guru masa depan yang kreatif dan professional di era globalisasi ini.
Hakikat hidup selain ibadah adalah mengejar impian dan cita-cita, dengan
impian dan cita-cita seseorang memiliki semangat. Bila ada sesuatu yang ingin
dicapai, hidup akan terasa semakin bergairah. Maka carilah impian hidup kamu
sekalian dan bekerja keraslah untuk mencapainya.
Wahai kawanku..marilah kejar cita-cita dan impian itu dengan semangat
belajar yang tinggi. InsyaAlloh, STPI BINA INSAN MULIA YOGYAKARTA sebagai ajang
pendidikan dan pelatihan akan mewujudkan apa yang kita semua cita-cita dan
inginkan.
Akhirul kalam, kami ucapkan banyak terimakasih dan semoga makalah ini
merupakan salahsatu makalah yang menjadi titik terang bagi kita semua dalam
menghadapi kasus maupun permasalahan terhadap anak didik yang menghantarkan
kita menuju tenaga pendidik profesional maupun berkualitas untuk bangsa dan
Negara ini.
Jazakumulloh khoiron
katsiron, Billahi Taufik Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Purworejo, Oktober 2012
Tim Penyusun
ii
DAFTAR
PUSTAKA
-Http
: // www.google.com
-Majalah
Suara ‘Aisyiyah No. 7 Th Ke-88 Juli 2011
-Pendidikan
Karakter Sejak Dini ( Disdukcapil Kabupaten Purworejo 2006 )
-Materi
Pokok PGTK, Metode Pengembangan Sosial Emosional
11
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Guru
mempunyai peran sentral untuk mengimplementasikan kurikulum yang tersedia. Ada
dua peran utama yang harus dikuasai guru,Pertama sebagai pengembang kemampuan
akademik siswa tentang nilai-nilai sebagai basis pembentukan karakter, Kedua
sebagai pengembang kemampuan afektif agar siswa mampu menyerap nilai-nilai
sehingga menjadi sifat,sikap,dan perilaku. Secara umum bentuk kerjasama
orangtua dengan guru dikelompokkan menjadi dua,yaitu formal dan informal.
Sedangkan bentuk perluasannya adalah sebagai berikut :
1.
Guru mengadakan dialog dan pertemuan
dengan orangtua.
2.
Guru dapat melibatkan orangtua dalam
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan usaha mendukung perkembangan anak.
3.
Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah
anak didik.
Faktor pendukung,
1. Orangtua peduli akan pendidikan anak.
2. Sekolah
bersifat terbuka menerima masukan orangtua.
Faktor penghambat,
1. Orangtua sibuk bekerja.
2. Guru kurang
dapat mengomunikasikan perkembangan
anak.
B. SARAN
Dari
kesimpulan diatas, penulis dapat menyampaikan beberapa saran :
1.
Agar tenaga pendidik menyadari dan
melaksanakan tugas dan peranannya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2.
Agar diantara tenaga pendidik dan
orangtua anak didik terjalin komunikasi sehat dan efektif.
3.
Lembaga Pendidikan memberikan peluang
dan anjuran kepada orangtua untuk menyampaikan saran maupun kritikan yang
membangun.
4. Agar
tenaga pendidik menjadi pengayom anak didik secara keseluruhan tanpa perbedaan.
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunci pertama dalam mengarahkan pendidikan dan
pembelajaran anak didik dalam suatu lembaga pendidikan adalah terletak pada
seorang pendidik. Pendidik akan berhasil dalam mengembangkan pembelajarannya
apabila mengenal anak didik melalui pribadi anak itu sendiri, lingkungan, dan
keluarga.
Mulai bergaul dengan anak, guru akan dapat
mengetahui pribadi, sifat-sifat, ciri-ciri, kemampuan, dan kesusahan. Semakin banyak
bergaul, semakin mengerti tentang pribadi anak. Guru dapat menjadi teman dekat
dan orangtua bagi anak didiknya serta memecahkan masalah bila mengenal anak dan
mengerti, ikut merasakan masalah anak.
Peranan guru adalah mengembangkan dan memelihara aturan
atau disiplin dalam kelas. Dalam masa usia dini, anak membutuhkan perkembangan
motoriknya secara optimal. Hal ini sangat membutuhkan peran guru dalam
pengembangan motoriknya di lingkungan lembaga pendidikan tempat anak
diasah,asih, dan asuh. Keterlibatan orangtua dan guru sangat mendukung
optimalisasi perkembangan motorik anak.
Dengan peran utama kedua pihak, akan terbentuk anak
yang aktif dan kreatif serta kecerdasan otak juga akan terstimulan secara
nyata. Perkembangan motorik anak yang baik, secara otomatis juga akan
berpengaruh dengan perkembangan syaraf otak anak tersebut. Sumber data
perkembangan anak dapat kita lihat melalui :
1.
Orangtua
2.
Anak sendiri
3.
Lingkungan
4.
Guru
1
B. Tujuan Penyusunan Makalah
1. Agar
mahasiswa memahami dan mengerti peranan utama seorang tenaga pendidik dalam
suatu lembaga untuk dijadikan acuan kesuksesan sebagai guru.
2. Kegiatan
mandiri mahasiswa untuk mencari sumber-sumber maupun referensi lain yang
menunjang materi mata kuliah.
3. Tujuan
utama adalah memenuhi tugas mata kuliah MPK motorik halus dan kasar dengan
Dosen Pengampu : Dra.Hj.Arifah Imtihani.
C. Perumusan Masalah
Dapat
kami rumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah
perkembangan motorik AUD itu?
2. Mengapa
perkembangan motorik merupakan perkembangan tecepat AUD?
3. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi motorik anak?
4. Apa
peranan guru dalam perkembangan motorik anak?
D. Batasan Masalah
Kami
memperoleh batasan-batasan masalah materi yaitu :
1. Perkembangan
motorik anak merupakan perkembangan tercepat AUD
2. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak
3. Peranan
guru dalam perkembangan motorik AUD
4. Menjadi
guru sukses dalam pendidikan dan pembelajaran
E.
Sistematika
Penyusunan Makalah
Halaman
Judul
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Tujuan
Penyusunan Makalah
C. Perumusan
Masalah
D. Batasan
Masalah
E. Sistematika
Penyusunan Masalah
2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
perkembangan motorik AUD
B. Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam perkembangan motorik anak
C. Peranan
guru dalam perkembangan motorik anak
D. Menjadi
guru berhasil dan sukses dalam pendidikan dan pembelajaran
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
3
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perkembangan motorik AUD
Masa anak usia dini (AUD) adalah masa dimana
perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat,
salahsatu perkembangan yang sedang berlangsung pada diri anak adalah
motoriknya. Perkembangan motorik ini erat hubungannya dengan perkembangan
kemampuan anak lainnya seperti kognitif dan social emosional anak. Proses
tumbuhkembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuhkembang
kemampuan gerak anak.
Perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat
terlihat jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka
lakukan. Oleh karena itu peningkatan ketrampilan fisik anak juga berhubungan
erat dengan kegiatan bermain yang merupakan aktifitas utama anak. Semakin kuat
dan terampilnya bergerak seorang anak membuat anak senang bermain dan tak lelah
untuk menggerakkan seluruh anggota tubuh untuk bermain. Pergerakan anggota
tubuh anak saat bermain mempunyai banyak manfaat pertumbuhan aspek kemampuan
anak seperti kognitif, social dan emosional serta berperan penting pula untuk
menjaga kesehatan tubuh anak.
Anak akan dapat tumbuh dengan wajar dan normal, jika
alam sekelilingnya cukup sehat dan pemeliharaannya cukup baik. Sehingga pada
anak akan terlihat perubahan dalam ukuran bagian jasmaniahnya, hal itu seiring
bertambahnya umur. Selain itu bidang rohani akan terjadi perubahan berfikir,
mengikuti dan berkehendak akan sesuatu sejajar dengan pertumbuhan jasmani.
Pelatihan gerak dan kegiatan fisik merupakan elemen
yang sangat penting dalam pengembangan sosial anak sesuai dengan fase
pertumbuhan dan perkembangan maka seorang anak akan melewati fase perubahan dan
peningkatan gerak yang cepat. Hal ini juga berguna saat anak bermain dengan
teman sebayanya akan didapat anak berkepemimpinan, kompetisi, dan penyelesaian
masalahnya.
4
Pengalaman
bermain harusnya menjadi elemen penting dalam program kegiatan perkembangan
anak usia pra sekolah. Kurangnya pengalaman bermain dan atau kesempatan
berpartisipasi dalam salahsatu kegiatan fisik dapat memperlambat pertumbuhan
baik fisik maupun intelektual anak. Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan
bagi anak usia dini (AUD) dan melatih perkembangan fisik motorik. Bermain
berfungsi bagi anak untuk dapat meningkatkan perkembangan koordinasi gerak
tangan, kemampuan anak menggerakkan jari tangan.
Salahsatu
pembelajaran anak usia dini (AUD) adalah guru berupaya melatih perkembangan
motorik anak dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda-beda. Melatih
perkembangan motorik anak tidak dapat dipaksa tetapi harus mengadu pada minat
dan kebutuhan anak. Melatih perkembangan motorik anak usia dini (AUD) dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk permainan termasuk bermain plastisin, meremas
kertas, meronce, mewarnai gambar, nyanyi dan tepuk,dll.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak
Ada beberapa factor
berpengaruh terhadap perkembangan motorik anak, yaitu :
1. Kematangan,
kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan
syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan syaraf-syaraf
yang ada dipusat susunan syaraf belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan
fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik. Pada usia lebih kurang 5
th, syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan dan menstimulasi berbagai
kegiatan motorik. Otot-otot kasar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti
berjalan, berlari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila
dibandingkan dengan otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus
seperti menggunakan jari-jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang pensil
atau gunting, membentuk dengan plastisin atau tanah liat dan sebagainya.
5
2. Urutan
Pada
usia 5 th anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks yaitu
kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang seperti
berlari sambil melompat mengendarai sepeda.
3. Latihan
Beberapa
kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu
dilakukan latihan dengan bimbingan guru. Banyak latihan motorik kasar maupun
motorik halus. Kebutuhan untuk bergerak dan kebutuhan untuk mengungkapkan
perasaan terdapat pada tiap insane sejak dilahirkan. Kedua kebutuhan tersebut
dapat disalurkan dengan bermain melalui program pelatihan gerakan bagi AUD.
4. Motivasi
Motivasi
yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi yang datang
dari luar. Misalnya dengan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan
berbagai kegiatan gerak motorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana
yang dibutuhkan anak. Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak
pada usia muda mengandung implikasi terhadap pentingnya perkembangan
ketrampilan gerak anak. Kurangnya kesadaran orang dewasa termasuk guru-guru
akan hal ini mengakibatkan langsung terhadap berkurangnya keuntungan yang dapat
diperoleh, terutama untuk mencegah pengaruh yang menghambat tumbuhkembang anak
secara keseluruhan.
5. Pengalaman
Perkembangan
gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Latihan dan pendidikan
gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian
pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
6
Motorik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan terkoordinir
antara susunan syaraf, otot, dan spinal cord ( Endah, 2008 ).
Usia
emas dalam perkembangan motorik adalah “Middle Childhood” atau masa anak-anak.
Pada usia ini kesehatan fisik anak mulai stabil. Pendekatan seni dalam
pembelajaran mendukung perkembangan motorik halus anak seperti menggambar
dekoratif. Adapun perkembangan motorik meliputi kasar dan halus. Dalam
perkembangan anak biasanya kemampuan motorik kasar lebih dahulu berkembang
daripada kemampuan motorik halaus.
C. Peranan guru dalam perkembangan
motorik anak
Guru sangat
mempengaruhi perkembangan anak dalam proses identifikasi. Guru yang berhasil
adalah guru yang mengenal anak melalui pribadi anak itu sendiri, lingkungan dan
keluarga. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru wajib :
1.
Memahami pribadi anak,
a.
Penampilan fisik, apakah ada cacat
tubuh?
b.
Motorik lemah/kuat
c.
Emosionalitas : mudah tersinggung,
menangis, marah, tertutup, agresif, terbuka.
d.
Cara berbicara.
Mulai
bergaul dengan anak, guru akan dapat mengetahui pribadi, sifat-sifat,
ciri-ciri, kemampuan dan kesusahan.Semakin banyak bergaul, semakin mengerti
tentang pribadi anak.
2.
Mengenal lingkungan keluarga anak
Guru
perlu mengetahui latar belakang kehidupan anak. Rumah dan keluarga adalah lingkungan
hidup pertama, anak memperoleh pengalaman-pengalaman pertama yang mempengaruhi
jalan hidupnya. Lingkungan hidup pertama yaitu keluarga yang memberi tantangan
pada anak supaya dapat menyesuaikan terhadap lingkungan hidupnya.
7
3.
Mengenal dunia disekitar anak/lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada diluar kita. Pengaruh lingkungan terhadap anak
dapat dibagi menjadi dua :
a. Pengaruh
lingkungan yang disengaja : pendidikan, pengajaran.
b. Pengaruh
lingkungan yang tidak disengaja : ini diterima oleh setiap orang dari
lingkungan yang hidup iklim dan kebiasaan-kebiasaan.
Guru
harus mengetahui bahwa salahsatu factor yang mempengaruhi perkembangan anak
adalah lingkungan. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan
motorik anak :
-Menentukan
kegiatan bermain yang terencana sesuai tujuan yang hendak dicapai.
-Menyediakan
alat permainan yang aman dan sesuai tahapan usia.
-Memantau
kegiatan bermain anak agar terjalin kerja sama antar anak.
-Keselarasan
antara materi permainan dengan tema sesuai standar kompetensi anak usia dini.
-Mengetahui
bahwa perkembangan motorik anak selaras dengan perkembangan otot-otot syaraf
lain.
-Mengadakan
kegiatan yang bervariasi, kreatif, dan inovatif.
8
D. Menjadi guru berhasil dan sukses
dalam pendidikan maupun pembelajaran
Guru
harus mampu membangun pribadinya sebagai figure idola anak didik, sumber
referensi kepribadian anak didik. Untuk itu guru harus mampu berperan sebagai
inspirator, motivator, serta konselor dalam proses pembentukan pribadi anak didik.
˃˃
Sebagai inspirator, pribadi guru harus mampu menebarkan sikap dan perilaku yang
menginspirasi anak didik untuk bersikap dan berperilaku seperti gurunya.
>>
Sebagai motivator, pribadi guru harus mampu menjalarkan semangat dirinya
sehingga terbentuk motivasi tinggi.
>>
Sebagai konselor, guru harus mampu menampung kegelisahan dan keluh kesah anak
didik sehingga mereka merasa nyaman bersama gurunya dalam memecahkan masalah.
Beberapa
sifat yang perlu dibangun guru :
“Sikap
tenang, teguh dan tegas, rajin dan kuat, gembira, simpati, hangat, waspada,
terbuka dan adil, toleran, kompeten. “
Bila
sifat-sifat tersebut dimiliki seorang guru maka ketika dia berkomunikasi dengan
anak didiknya, sifat tersebut akan mewarnai sikap dan perilakunya sehingga mengalirkan
energy kepada anak didik untuk meneladaninya.
9
DAFTAR ISI
Halaman
Judul……………………………………………………………………………i
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………..ii
Daftar
isi………………………………………………………………………………...iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………..1
A.
Latar Belakang
Masalah………………………………………………………….1
B.
Tujuan Penyusunan
Makalah……………………………………………………..2
C.
Batasan
Masalah………………………………………………………………….3
D.
Sistematika Penyusunan
Makalah…………………………................................3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...4
A.
Pengertian perkembangan motorik
anak………………………………………...4
B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan motorik anak……………….5
C.
Peranan guru dalam mengembangkan motorik
anak……………………………7
D. Menjadi
guru berhasil dan sukses dalam pendidikan maupun pembelajaran…...9
BAB
III PENUTUP……………………………………………………………………..10
A. Kesimpulan……………………………………………………………………...10
B. Saran…………………………………………………………………………….10
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………......11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar